Mau Mulai Usaha Cuci Mobil? Pertimbangkan 5 Hal Ini!

Ada data menarik dari Ibis World yang menghitung nilai industri car wash di Amerika. Nilainya cukup fantastis, menyentuh angka USD 15 miliar pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan betapa besar potensi usaha cuci mobil untuk dijalankan. 

Apalagi saat ini, hampir setiap tahun ada kendaraan-kendaraan baru bermunculan, ada inovasi mobil yang membuat orang-orang berusaha mendapatkannya. 

Secara keseluruhan, hal ini akan meningkatkan angka pengguna mobil setiap waktu secara signifikan. 

Di Indonesia sendiri, pada tahun 2019 terjadi peningkatan kepemilikan kendaraan menjadi 133.617.012 unit. Total ini, meningkat sebanyak 5,3% dari tahun sebelumnya. 

Data terakhir yang dikeluarkan Korlantas Polri, di Indonesia sudah ada sekitar 150,7 juta unit per Oktober 2022. Buat tahun 2023, masih belum ada datanya. 

Apakah Usaha Cuci Mobil Worth Buat Dijalankan?

Menilik sedikit data dari Gabungan Industri Kendaraan Indonesia (GAIKINDO) dan Korlantas Polri, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia memang sangat tinggi. 

Setiap tahunnya pun jumlahnya terus mengalami peningkatan. Hal ini membuat siapa pun yang ingin membuka usaha cuci mobil, bisa mempertimbangkannya. 

Apakah worth buat dijalankan? Tentu, dengan jumlah pengendara atau pemilik kendaraan bermotor sebesar itu, membuka usaha car wash bisa jadi pilihan tepat. 

Pertimbangan untuk Memulai Usaha Cuci Mobil

Sebelum memulai, pastikan perencanaan usaha cuci mobil yang akan kamu jalankan sudah matang. Jika tidak, maka usaha yang kamu lakukan hanya sia-sia belaka. Maka dari itu, cobalah baca pertimbangan ini: 

1. Sudah Ada Lokasi yang Memadai atau Belum? 

Dalam usaha cuci mobil, lokasi memainkan peran penting. Ibaratnya, lokasi jadi tombak utama untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan dalam bisnis ini. 

Sebelum memulainya, akan jauh lebih baik jika kamu memiliki lokasi yang bagus lebih dulu. Washtec memberikan kriteria lokasi yang cocok untuk digunakan dalam bisnis ini: 

  • Dekat jalan utama yang merupakan tempat berlalu-lalangnya banyak mobil. 
  • Lokasi yang dekat dengan kawasan industri atau kawasan yang banyak perusahaan. 
  • Lokasi yang dekat dengan pusat perbelanjaan dan hiburan.
  • Tempat yang dekat dengan bengkel atau pompa bensin. 

2. Mau Menerima Bahwa Bisnis Ini Adalah Bisnis Musiman

Yup, ini menjadi salah satu risiko usaha cuci mobil yang harus kamu terima jika memang ingin menjalankannya. 

Bisnis car wash, merupakan bisnis musiman. Dengan kata lain, sangat bergantung dengan cuaca. 

Di Indonesia, hanya ada dua musim: kemarau dan penghujan. Bisnis ini panen ketika musim kemarau, tapi bahkan bisa gulung tikar karena orang-orang malas mencuci mobil karena musim hujan. 

Biasanya, saat musim hujan memang ada lebih sedikit pelanggan yang datang ke cuci mobil. 

3. Peralatan Cuci Mobil Wajib Lengkap

Mobil itu berbeda dengan motor. Jika usaha cuci motor hanya butuh sabun dan selang serta spons biasa, tidak dengan cuci mobil. 

Usaha cuci mobil adalah jenis usaha yang membutuhkan peralatan lengkap. Setiap orang yang ingin membuka usaha ini, wajib melengkapinya. 

Apa saja alatnya? Ini dia: 

  • Kompresor
  • Pressure washer
  • Selang
  • Snow shampoo
  • Sponge
  • Semir ban
  • Lap
  • Vacuum cleaner
  • Mesin hidrolik

Dengan seluruh perlengkapan ini, barulah usaha cuci mobil bisa kamu mulai. 

4. Desain Tempat yang Berbeda

Jangan mengira, kalau usaha cuci mobil itu sama dengan usaha cuci motor biasa. Kalau usaha cuci mobil, umumnya memiliki desain yang berbeda. 

Alasannya karena terkadang, harus ada mesin hidrolik yang ditempatkan di bagian tertentu untuk mengangkat mobil. 

Selain itu, terkadang juga tempat usaha untuk cuci mobil ini, menggunakan desain yang meninggikan bagian tertentu agar yang mencuci bisa menjangkau bagian bawah mobil yang memang sulit dijangkau. 

5. Modalnya Tidak Sedikit

Kebutuhan modal untuk usaha cuci mobil ini, tidak bisa dibilang sedikit. Soalnya, kamu harus mengeluarkan modal untuk sejumlah pos biaya. 

Misalnya, biaya untuk sewa lokasi strategi atau bahkan pembelian lokasi usaha, biaya pengadaan peralatan, bayar pegawai, instalasi listrik, biaya operasional, dan masih banyak lagi. 

Analisa usaha cuci mobil ini mungkin belum begitu penting buatmu. Tapi, tidak ada salahnya untuk jadi pertimbangan awal. 

Jenis-Jenis Usaha Cuci Mobil

Memang, saya belum bisa memberi tips usaha cuci mobil yang klise dan membosankan seperti banyak kamu baca di beberapa artikel sebelumnya. Tapi paling tidak, dalam artikel ini saya bisa sedikit mengajakmu berpikir. 

Sebelum memutuskan untuk buka usaha ini, baiknya memang tentuin dulu jenis cuci mobilnya. Jangan salah, ada beberapa jenis yang berbeda, loh. Jelasnya di sini: 

1. Cuci Mobil Manual

Jenis satu ini jadi bisnis cuci mobil yang paling sering kamu temui. Menggunakan tenaga manusia, jenis ini biasanya membutuhkan modal yang lebih murah atau kecil. 

Proses pencucian dilakukan dengan manual. Memang, proses cuci bisa jauh lebih lama daripada yang lain. Namun, ini yang paling hemat biaya. 

2. Cuci Mobil Robotik

Jenis selanjutnya adalah cuci mobil robotik. Jenis ini sudah menggunakan teknologi yang akan mengotomasi proses pencucian mobil. 

Belakangan, memang cukup diminati dan populer di berbagai kalangan. Cuci mobil robotik, membuat proses cuci mobil lebih cepat selesai. 

Selain itu, pelanggan pun bisa nyaman karena mereka tidak perlu keluar dari mobil saat pencucian berlangsung. Minusnya, modal usaha cuci mobil ini memang relatif lebih besar. 

Harga teknologi atau mesin robotiknya memang mahal. Lahan yang harus kamu sediakan pun harus luas karena pemasangan sistem robotiknya, butuh ruang yang besar. 

3. Cuci Mobil Hidrolik

Kemudian, ada lagi usaha cuci mobil menggunakan sistem hidrolik. Keunggulannya karena kemampuan dari sistem yang bisa menjangkau bagian bawah mobil yang memang sukar dijangkau. 

Jenis usaha cuci mobil ini adalah yang paling tepat untuk mid-level. Dengan kata lain, buat orang yang modalnya nggak gede-gede amat. 

Berapa Kebutuhan Modal dan Keuntungannya?

Apa manfaat dari usaha cuci mobil? Tentu untuk mendapatkan keuntungan. Namun, jangan dulu keburu mikir keuntungan sebelum memulainya. Kebutuhan modal awal, juga harus kamu ketahui. Kira-kira, berapa modalnya? 

1. Modal Awal

Buat modal awal, paling tidak kamu harus menyediakan modal sekitar Rp60.000.000 untuk memulai usaha satu ini. 

Dalam modal tersebut, kamu sudah bisa membeli dua mesin hidrolik, kompresor, selang, lap, power spray, dan sejumlah kebutuhan peralatan lain untuk usaha mobil. 

Selain itu, ada juga tambahan biaya untuk membuat sumur. Nah, biaya pembuatan sumur yakni sekitar Rp9.000.000 buat kedalaman 40 meter. 

Tinggal jumlahkan saja untuk modal awalnya yakni Rp60.000.000 – Rp9.000.000 = Rp69.000.000. 

2. Biaya Operasional

Selanjutnya, kamu pun wajib menghitung biaya operasional dari usaha ini. Kurang lebih, estimasinya begini: 

  • Biaya sewa tempat: Rp10.000.000 per bulan.
  • Gaji karyawan: Rp5.000.000 per bulan untuk dua orang. 
  • Biaya listrik: Rp2.000.000
  • Sabun dan lainnya: Rp1.000.000
  • Bahan bakar khusus kompresor: Rp500.000

Dengan ini, total biaya operasional setiap bulan yang perlu kamu siapkan yakni Rp 18.500.000. 

3. Keuntungan

Dalam profil usaha cuci mobil, tentu harus ada pula perhitungan mengenai keuntungannya. Nah, untuk keuntungan bisnis ini, berikut estimasinya: 

  • Harga cuci per mobil: Rp40.000
  • Banyaknya cuci mobil setiap hari: 25 mobil. 
  • Keuntungan per hari: 25 mobil x Rp40.000 = Rp1.000.000

Itu masih pendapatan atau keuntungan kotor dalam satu hari. Per bulan, artinya Rp30.000.000. Sedangkan, pendapatan bersihnya harus dikurangi dengan biaya operasional lebih dulu. 

Adapun biaya operasionalnya Rp 18.500.000. Jadi, total keuntungan per bulannya yakni Rp 11.500.000. 

Itulah dia sedikit analisis dan hitungan untuk usaha cuci mobil yang bisa kamu jadikan pertimbangan. Semoga membantu, ya. 

Bagikan:

Firdaus Al Faqi, S.E. punya latar belakang pendidikan S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Orangnya suka nulis tapi nggak jauh-jauh dari tema manajemen, bisnis, dan teknologi. Kelihatannya banting setir dari background pendidikannya, tapi ternyata enggak juga.

Tinggalkan komentar