Memilih buka usaha kebab, tentu juga harus paham dengan risikonya. Tapi, emang ada resiko usaha kebab? Tentu saja ada.
Alpha JWC Ventures juga sepakat dengan hal ini. Mereka mengatakan dalam artikelnya, bahwa ‘Every Business has It Own Risk.’ Mulai dari risiko finansial hingga yang lainnya.
Sebelum memutuskan sesuatu apalagi memulai bisnis, kamu harus paham dulu nih apa saja yang jadi kekurangan usaha kebab.
Resiko Usaha Kebab
Memulai suatu usaha, baiknya tidak terburu-buru. Pahami sejumlah risiko yang mungkin saja kamu hadapi dan cobalah untuk berpikir apakah kamu bisa menerima risikonya atau tidak:
1. Modal Awal Lumayan Besar
Bagi beberapa orang, modal untuk usaha kebab ini mungkin tak begitu besar. Namun, bagi beberapa orang lainnya tergolong cukup besar.
Kami sudah menuliskannya berapa kisaran modal lengkap dengan peluang usaha kebab dalam bagian lain. Kamu bisa cek jika ingin tahu berapa modalnya.
Yap, segitu yang harus dikeluarkan. Kamu harus beli mesin yang berputar sebagai alat untuk memasak daging kebab, biaya beli peralatan lain, dan juga bahan baku.
Belum lagi kalau nambah etalase sampai dengan kebutuhan advertising. Modalnya lumayan gede sih, jelas.
2. Teknik Pembuatan yang Tidak Mudah
Ada banyak kesalahan yang bisa terjadi ketika membuat kebab. Misalnya, daging kebab akan berubah jadi keras saat salah untuk mengolahnya, daging kebab terlalu kering, tidak lengket, dan masih banyak lagi.
Dengan kata lain, risiko usaha kebab lainnya adalah memiliki metode pembuatan yang cukup sulit. Kamu harus belajar banyak metode pembuatan hingga menemukan cara yang tepat untuk membuat kebab yang sempurna.
Apalagi, lidah Indonesia itu berbeda dengan tempat asal dari kebab itu sendiri. Jelas, seleranya berbeda. Hal yang harus dilakukan, yakni menyesuaikan cita rasa khas Turki dengan lidah Indonesia.
3. Sudah Banyak Brand Kebab Ternama
Sebenarnya, banyaknya brand kebab yang ternama bisa jadi buah simalakama. Bisa menguntungkan jika kamu beli franchise dan membeli paket usaha kebab yang tersedia, bisa untung.
Bisa merugikan saat kamu membuat brand atau nama kebab sendiri karena berbagai brand ternama ini juga akan menjadi sainganmu.
4. Bahannya Cepat Basi
Dalam semua bisnis F&B, bahan baku yang mudah basi sudah jadi risiko yang umum terjadi. Bisnis atau usaha kebab juga begitu.
Adapun bahan baku kebab yakni sayuran, roti, dan daging tidak akan bertahan lama jika disimpan alias mudah basi.
Akhirnya, masih bisa mengalami respirasi lanjutan serta mengakibatkan kerusakan lantaran faktor fisik, biologi, kimiawi, dan juga mikrobiologi.
Jadi, saat kamu memilih untuk membuka usaha ini, pastikan jika kamu tidak terlalu banyak stok bahan baku.
Apalagi jika kamu belum yakin betul kalau produkmu tidak akan laku dalam waktu yang relatif cepat. Resiko usaha kebab ini emang perlu untuk dipahami.
5. Perubahan Preferensi Pelanggan
Kemudian, perubahan preferensi dari pelanggan pun bisa menjadi risiko dari bisnis satu ini. Saat ini, selalu ada tren yang baru di dalam pola makan juga kebiasaan makan setiap hari.
Pilihan preferensi pelanggan sangat tidak menentu. Terkadang mereka tiba-tiba melakukan diet, ingin bebas gluten, sampai dengan hanya memakan makanan sehat saja.
Kelima resiko usaha kebab ini memang perlu dipelajari. Jika tidak, maka jangan sampai kamu memulai bisnisnya karena bakal kaget sewaktu-waktu risiko ini terjadi.
Cara Mengatasi Risiko Usaha Kebab
Tidak hanya memberi beberapa penjelasan tentang risikonya. Saya juga akan memberi langkah dan metode yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi berbagai risiko yang mungkin terjadi:
1. Mengatasi Modal Besar
Nah, di poin pertama tadi salah satu risiko dari membuka usaha kebab adalah modal yang relatif besar. Guna mengatasinya, ada tiga cara utama.
Pertama, bisa dengan mengajukan proposal usaha yang menarik untuk mengajukan investor. Ketahui bagaimana cara membuat proposal yang menarik. Kalau belum tahu, cek sini aja.
Selain itu, kamu bisa mencoba pinjam ke bank jika ingin kebutuhan modal bisa tercukupi. Bank seringkali jadi pilihan dari pengusaha untuk mengatasi problem biaya.
Tak hanya itu saja. Mengatasi risiko usaha kebab ini pun bisa kamu atasi menggunakan metode pre-order.
Dengan sistem ini, nantinya kamu bisa memakai sistem ini untuk memperoleh modal langsung dari konsumen yang memang ingin prioritas untuk dapat kebab yang merupakan produkmu.
2. Mengatasi Teknik Pembuatan Kebab yang Tidak Mudah
Tidak ada jalan selain belajar lebih lama dan belajar lebih banyak untuk membuat kebab. Ini adalah salah satu jalan yang cukup efektif.
Jika memang tidak ingin belajar sendiri, kamu bisa kok mengatasi masalah ini dengan ikut les atau kursus memasak. Paling, kamu hanya butuh waktu singkat untuk bisa membuat kebab.
Opsi selain itu adalah dengan membeli nama kebab tertentu dengan sistem franchise. Hanya saja, modalnya memang sangat besar dan mungkin tidak terjangkau untuk sebagian kalangan.
Biasanya, dalam sistem franchise, kamu tidak hanya akan menggunakan nama besarnya. Melainkan juga tentang bagaimana cara membuatnya.
3. Mengatasi Banyak Brand Ternama
Ada sedikit celah yang bisa kamu manfaatkan untuk memenangkan persaingan dengan beberapa brand ternama.
Umumnya, celah yang ada yakni harga yang mahal dan juga lokasi yang cukup sukar dijangkau. Maka dari itu, untuk mengalahkannya bisa dengan memanfaatkan cara ini.
Gimana caranya? Kamu bisa memilih lokasi yang strategis. Tidak perlu di dekat pusat perbelanjaan, kamu bisa kok berjualan di pinggir jalan.
Hal itu akan membuat konsumenmu lebih mudah menjangkau usaha kebab yang kamu bangun.
Selain itu, kamu pun bisa menang dari pricing strategy. Kalau emang ingin menang dengan brand ternama, tetapkan harga yang relatif terjangkau agar lebih banyak orang yang bisa menjangkau daganganmu.
4. Mengatasi Masalah Bahan Cepat Basi
Mau tidak mau, demi mengatasi risiko usaha kebab ini kamu harus paham metode penyimpanannya. Ada beberapa metode penyimpanan yang bagus biar bahan-bahannya tidak cepat basi:
- Letakkan di tempat yang kering dan terhindar dari sinar matahari langsung.
- Jangan biarkan masangan tak tertutup.
- Pakai termometer kulkas.
Paling tidak, kamu harus melakukan ketiga cara di atas agar bahan baku kebab tak mudah basi.
5. Mengatasi Perubahan Preferensi Pelanggan
Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mencoba memahami keluhan dan masalah yang dialami pelanggan.
Misalnya, mereka butuh kebab yang memiliki cita rasa Indonesia. Maka, kamu harus bisa memproduksi kebab yang sesuai dengan selera atau preferensi mereka.
Kamu bisa melakukan penelitian dengan memahami bagaimana perilaku pelanggan. Dengan ini, strategi pemasaran yang kamu gunakan bisa disesuaikan.
Itulah beberapa resiko usaha kebab sekaligus cara terbaik untuk mengatasinya. Semoga membantu, ya!