Laptop ASUS X455LF: Pacar Setengah Abadi, Tahan Banting, dan Bisa Diajak ‘Kerja Rodi’

‘Tahan banting’, mungkin itu yang bisa saya katakan tentang laptop kesayangan yang sudah dipakai selama bertahun-tahun ini.

Tak banyak hal yang bisa saya katakan pada laptop satu ini selain terima kasih. Yap, terima kasih karena telah menemani saya sejak awal kuliah sampai sekarang bekerja, terima kasih telah menjadi tempat yang selalu mendengarkan keluh-kesah saya lewat tulisan, dan terima kasih karena sudah menjadi teman setia saya waktu benar-benar kesepian.

Sepertinya, hubungan antara saya dan laptop ini sangat erat dan bertahan cukup lama. Saya punya kisah yang berbeda dengan cerita cinta orang-orang pada umumnya. Tapi semuanya dimulai, saat baru lulus sekolah SMA.

Jatuh Cinta Pandangan Pertama

image 42

Kebutuhan laptop waktu awal kuliah, membuat saya memutuskan untuk minta dibeliin laptop ke ayah. Harap maklum, dulu belum bisa nyari duit sendiri.

Akhirnya pergilah kami ke toko komputer terdekat yang ada di Situbondo. Tapi di sinilah, kebingungan itu bermula.

Waktu mau dapet laptop ajaib ini, saya sudah punya trauma dengan laptop di masa lalu. Saya pernah beli laptop—mohon maaf sebut merk—AC** ketika SMP.

Bukan bermaksud buat jelekin. Tak lama dipakai, keyboardnya bermasalah. Ada beberapa tombol yang nggak bisa ditekan dan ada yang bahkan tanpa saya sentuhpun, tombolnya seolah kepencet sendiri. Kesel? Jelas.

Nggak cukup di situ. Laptopnya suka lag, baterainya kadang tiba-tiba sekarat. Kenapa nggak diperbaiki? Udah, berkali-kali malah.

Saya udah ganti keyboardnya dengan yang baru. Yak benar, tetep aja bermasalah. Install ulang udah nggak kehitung, masalah tetap ada. Rugi? Pasti.

Dari situ saya ogah buat beli merk yang sama. Daripada salah pilih lagi, saya dan ayah langsung nanya ke toko yang jual laptopnya.

“Laptop biasa yang cocok buat kuliah kira-kira apa ya, Mas? Selain merk AC**” tanya saya.

Mas-nya menjawab, “Oh, bisa pilih mau Toshabi atau ASUS.’

Cuma pas diliatin unitnya, saya langsung suka, di pandangan pertama. Bukan gara-gara tahu spesifikasinya, tapi karena warnanya yang nggak terlalu mencolok.

Iya mandang fisik, tapi emang beneran sesuai dengan selera saya. Inilah yang jadi awal pertemuan saya, dengan ‘kekasih’ yang sudah bertahun-tahun nemenin dalam suka dan duka.

Dan di sinilah, kisah kami dimulai!

Pendengar Terbaik yang Pernah Saya Kenal

Saya berani membandingkan pacar atau bahkan gebetan dengan laptop ini. Soalnya, di antara mereka yang paling bisa jadi pendengar terbaik adalah laptop saya ini.

Bagaimana tidak. Dulu saya seringkali menuliskan cerita sederhana tentang keseharian di laptop ini. Jumlahnya, entah sudah berapa ratus halaman. Paling penting, laptop ini bisa mendengarkan semuanya.

Laptop ini tahu kepada siapa mata saya tertuju waktu awal jadi mahasiswa. Menariknya, laptop ini tak pernah sekalipun cemburu pada saya. Sesuai dengan tipe yang sangat saya sukai dari pasangan, nggak cemburuan.

Ia nggak ngambek dengan bikin dirinya lag, force close, gagal booting, atau bahkan merusak baterainya sendiri. Laptop ini setia mendengarkan apa saja yang saya ceritakan.

‘Kekasih’ ini juga tahu kepada siapa saja saya menaruh dendam, teman-teman yang bikin jengkel, bahkan tahu pada sosok yang telah menyukai saya dari awal, hingga akhir kuliah meskipun toh akhirnya kita nggak jadi satu juga;)

Hidup Selama 8 Tahun dan Masih Menyala

Mungkin banyak yang bilang kalau saya bohong atau ngarang cerita. Tapi ini enggak, seriusan.

Laptop ini sudah hidup sejak pertama kali saya beli. Saya penasaran tentang seberapa kuat laptop bisa bertahan.

Dan hasilnya, sampai sekarang masih punya performa yang sama aja. Lag dikit, tapi nggak ngaruh.

Alih-alih memilih untuk shut down laptop secara proper, saya memilih untuk menidurkannya saja.

Jadi setelah selesai mengerjakan tugas tertentu atau kerjaan, saya selalu menutup laptop tanpa mematikannya lebih dahulu. Yap, istirahat cukup dengan tidur saja, nggak perlu mati, hehe.

Dan ini tentu buat saya bersyukur bahwa ia bisa ikut tidur selagi saya tidur, ia pun bisa istirahat ketika saya juga beristirahat.

Sebenarnya nggak beneran dari 2016. Pernah sekali waktu, saya agak kesel dengan kerjaan dan terbawa emosi.

Akhirnya laptop ini saya pukul tepat di atas tempat hardisk. Yap, sedetik setelahnya layar laptop saya langsung hitam dan tidak bisa digunakan.

Setelah saya bawa ke tempat servis, nggak butuh waktu lama untuk mendiagnosisnya. Tukang servisnya langsung bilang kalau harus ganti hardisk. Tepat di momen penggantian inilah hardisknya saya ganti.

Simulasi Jadi Sheldon J. Plankton dengan Kekasih Paling Setianya

Sheldon J. Plankton, sosok yang selalu ingin nyolong resep Krabby Patty milik Tuan Crab ini sedikit menggambarkan bagaimana kehidupan saya sehari-hari.

Yap, daripada bersama wanita, saya lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan ‘pacar’ saya satu ini.

Tapi kalau dipikir-pikir bener juga. Saya kadang seharian nggak ke mana-mana dan cuma ‘bercumbu’ dengan laptop tersayang ini.

Saya suka menghabiskan waktu bersama. Dia yang menemani saya belajar menulis, sampai saat ini saya jadi SEO Writer di salah satu agensi sekaligus editor.

Ia juga yang menemani saya menuliskan sekitar 82 artikel dengan tema bebas di Terminal Mojok. Kalau ditanya “Siapa yang menemani saya dari nol?” Dengan bangga saya akan memamerkan laptop kesayangan saya ini.

Wanita lain? Nggak dulu. Soalnya laptop ini yang paling setia di antara pacar, gebetan, atau orang yang pernah saya deketin.

Kalau hubungan dengan wanita, paling lama ya 6 bulan doang. Itupun cuma HTS-an. Tapi dengan laptop ini, 8 TAHUN, BAYANGKAN AJA!!

Yap, hubungan saya yang paling awet adalah dengan Laptop ASUS X455LF ini. Pastinya, ini laptop terbaik yang pernah saya miliki!

image 43

Saya pun sering dikatain sama temen, “Laptop mulu, Us,” atau juga “Pacaran mulu sama laptopnya, nggak bosen apa?”

Tentu aja saya bakal jawab. “Saya nggak  bosen sama sekali.”

Pacar Terbaik, Bisa Diajak Kerja Rodi

image 44

Nggak cukup hidup selama 8 tahun saja. Saya bersyukur atas laptop yang dibelikan oleh ayah ini karena ia memang jadi sosok yang paling bisa diandalkan.

Spesifikasinya biasa aja. RAM-nya cuma 4GB dan Hardisknya cuma 500 GB. Tapi, ini sesuai dengan apa yang saya butuhkan.

Sejak awal kuliah, saya sering bikin makalah-makalah yang jadi tugas dari dosen, suka bikinin PPT buat presentasi, suka curhat panjang-panjang pas malam hari yang sepi, dan suka membawanya ke manapun saya pergi.

Mau itu ke warung kopi, ke tempat rapat organisasi mahasiswa, bahkan sampai saat ini saya bekerja.

Selain kisah cinta ‘Layla Majnun’ yang begitu terkenal, saya ingin mengajukan kisah cinta lain yang juga wajib terkenal dari cerita saya dan laptop tercinta ini.

Selama kuliah, mungkin agak sombong dikit, saya sering ngerjain makalah sampai PPT buat presentasi sendirian meskipun dosen menugaskan secara kelompok.

Yap, mulai dari mencari referensi, nulisin beribu-ribu kata dalam satu makalah, sampai mendesain PPT yang menarik saya lakukan sendirian. Maaf, nggak jadi sendirian. Tapi berdua dengan kekasih tercinta saya ini.

Sampai akhirnya, saya melewati semester demi semester dengan sangat lancar. Dengan apa?

Yak, bantuan dari kekasih saya ini. Dia nggak pernah sedikitpun ngambek dengan cara lag karena nggak suka saya ajak ngerjain tugas secara terus-menerus dan dalam waktu lama.

image 45

Dalam banyak suasana dan kesempatan, saya selalu menyempatkan untuk ngambil foto dari ‘pacar’ paling setia saya ini. Nggak, saya nggak bohong. Nanti bisa cek aja buanyaknya gambar dari laptop kesayangan saya ini.

Laptop ini yang bikin saya ogah untuk liatin device lain. Seolah mata saya sudah hanya tertuju kepadanya. Meskipun ada laptop lain yang lebih bagus dan performanya lebih oke, sepertinya saya sudah jatuh hati ke laptop tercinta ini.

image 46

Kotor dikit nggak masalah. Itu karena saya bisa mencintai laptop saya apa adanya. Mau dia buluk, mau dia not that good look, nggak masalah. Saya masih menyukainya. Itu foto laptop saya dengan laptop milik teman yang ASUS ROG.

ROG bagus banget sih, desainnya keren, gagah juga. Cuma saya nggak tahu kenapa masih jatuh cinta aja ke laptop ini dan ogah ganti. Itu foto sebelum saya ngerjain skripsi.

Oh iya, laptop ini yang nemenin saya nggarap skripsi. Kurang lebih satu setengah bulan untuk mengerjakan Bab 1 – 3 dan kemudian Seminar Proposal (Sempro).

Ditambah lagi dengan menggarap Bab 4 – 5 selama dua minggu. Semuanya berjalan lancar dan laptop saya berjalan dengan sebagaimana performanya ketika awal saya beli. Saya pikir, sakti juga laptop ini.

Laptop ini jugalah yang nemenin saya wisuda. Saya wisuda bulan Juli tahun 2021 waktu masih pandemi. Karena online, tentu saja saya pakai laptop ini. Nggak percaya? Nih fotonya:

image 47

See? Saya nggak bohong kan?

Kerja Belasan Jam Sehari Pakai Laptop Ini? Nggak Masalah!

Setelah lulus, saya akhirnya pun dapet kerja. Saya bekerja sebagai SEO Writer di salah satu agensi dan syukur, masih bisa menggelutinya saat ini.

Tahu siapa yang menemani saya? Jelas. Laptop ASUS X445LF ini. Dia yang menemani saya belajar menulis dengan kaidah-kaidah SEO. Dia juga yang menemani saya menulis ribuan artikel untuk agensi saya.

Ini foto waktu pertama kali saya kerja dengan laptop ini:

image 48

Waktu pertama kali kerja, saya bisa nulis dengan lancar dan nyari referensi sebanyak apapun yang saya butuhkan dengan laptop tersayang ini. Saya bekerja mulai dari Agustus 2021 – saat ini.

Dengan pekerjaan yang masih sama, dan laptop yang masih sama. Oh iya, karena emang suka nulis, seringkali kerja saya kelewat waktu normal.

Kadang saya bekerja dari pagi, sampai malam hari. Jika dihitung, tentu saja belasan jam. Intinya sering lebih dari 10 jam per hari.

Mau itu kerja malam yang dingin dan di pagi yang sejuk, laptop ini nggak pernah rewel. Dia tangguh di hampir segala medan. Nggak percaya? Ini ada foto waktu saya kerja pagi, siang, sore, dan malem:

image 49

Ini kerja pas pagi.

image 50

Ini foto pas kerja siang hari.

image 51

Foto ini pas kerja sore hari. Mau yang malam hari? Banyak!

image 52

Intinya, nggak peduli siang ataupun malam, laptop inilah yang selalu nemenin saya untuk bekerja.

Mungkin emang, sekarang udah agak lag dikit. Saya yakin karena usianya yang sudah sekitar 8 tahun. Saya bisa ganti dia sekarang juga, uang ada, cuma nggak tahu, saya masih belum mau untuk mengganti laptop kesayangan dan terbaik yang ini.

Nggak cuma nemenin waktu kerja. Saya pun sering ngewibu sampai dini hari dengan laptop ini:

image 53

Itu foto waktu saya lagi re-watch Naruto Shippuden dan itu ketika momen Juubi udah diaktifkan sama Obito dan kawan-kawan. Sambil pacaran dengan laptop, sambil nonton anime, sembari makan juga. What a perfect life!

Nggak cuma saya gunakan dan bawa ketika sendirian. Waktu ngopi bareng temen-temen pun saya selalu membawanya:

image 54

Itu pas waktu di warung. Laptopnya tertutup dan sudah banyak sticker. Tapi dia cuma tertidur dan sedang beristirahat. Lihat gimana saya begitu membanggakannya dengan mengambil foto waktu saya pakai dan ketika lagi tidur.

Laptop ASUS X445LF: Laptop Terbaik yang Pernah Saya Miliki!

Mungkin nggak lebay kalau saya bilang ini adalah laptop terbaik yang pernah saya miliki. Bahkan jika dibandingkan dengan teman atau gebetan saya yang beneran. Jauh lebih baik saya menghabiskan waktu dengan laptop saya ini.

Teman paling setia yang mau menemani saya dari nol, pasangan terbaik saya saat saya lagi senang, sedih, jenuh, dan semuanya. Dia nggak gampang merengek, tidak mudah ngambek, dan tidak pernah mengeluh. Saya mencintainya.

Dengan ini, sebenernya saya mau bilang terimakasih ke ASUS yang udah memproduksi laptop ini. Bagi kebanyakan orang, mungkin ini laptop biasa. Tapi bagi saya, ini istimewa.

Sekarang, mungkin banyak laptop ASUS keluaran baru. Apalagi saat ini.

image 55

“Laptop ASUS hadir dengan dilengkapi Windows 11 Home. Ketika pekerjaan menumpuk, laptop ASUS dengan Windows 11 siap membantu Anda menyelesaikannya. Laptop ASUS dengan Windows 11 yang lebih nyaman di mata, memungkinkan Anda mengekspresikan diri dan cara kerja terbaik Anda. Dan tidak hanya Windows 11 asli, tersedia juga genuine Microsoft Office 2021 untuk menunjang aktivitas Anda sepanjang hari.”

Itu untuk yang terbaru dan mungkin saya harus coba menggantinya. Dengan merk yang sama dan dengan harapan performanya lebih andal dari laptop ASUS lama yang saya miliki.