Pakai 9 Susunan Format Proposal Bisnis Ini, Investor Auto Kepincut

Dunia bisnis begitu kompetitif. Jika kamu mampu menyusun proposal bisnis yang baik, tentu bakal menguntungkan. Pelajari format proposal bisnis yang nanti bisa menjadi fondasi agar perencanaan bisnismu bisa berhasil. 

Di artikel ini, kita bakal bantuin kamu untuk paham tentang format yang benar, tentang gimana sih caranya biar formatnya bagus, dan bikin proposal yang bikin siapapun tertarik membacanya. 

Kamu seorang pengusaha yang optimistis atau seorang profesional yang lagi mengajukan ide-ide terbaikmu? Atau bahkan, sekarang kamu mahasiswa dan ingin ngajuin proposal bisnis yang keren? Nih, simak lengkapnya di sini. 

Mengenal Sekilas tentang Proposal Bisnis

Kita akan mulai dari dasar-dasar proposal bisnis. Proposal bisnis itu sendiri menurut Better Proposal yakni dokumen yang dikirim oleh satu pihak yang tujuannya memenangkan atau mendapatkan project tertentu. 

Proposal bisnis itu merupakan dokumen resmi yang akan mengurai usul berupa solusi serta berbagai nilai yang kamu tawarkan. Misalnya, strategi pemasaran, riset pasar, keunggulan produk dalam proposal, dan lainnya. 

Selain itu, proposal bisnis juga bisa kita artikan sebagai dokumen yang dirancang untuk menggambarkan ide, rencana, juga bisnis pada beberapa pemangku kepentingan potensial. 

Contohnya seperti calon investor, mitra dari bisnismu, juga manajemen perusahaan. Tujuan pembuatannya biasanya untuk meyakinkan pihak yang punya kepentingan untuk mendukung maupun berinvestasi ke rencana bisnis yang ada dalam proposal. 

Proposal ini biasanya berisi informasi yang detail mengenai sejumlah aspek kunci pada rencana bisnis. 

Contohnya seperti analisis pasar, deskripsi usaha, metode pemasaran, informasi tentang kompetitor, manajemen keuangan, lengkap dengan tim yang terlibat di dalam pelaksanaannya. 

Dokumen ini pun bisa mencakup tujuan, visi, misi, dengan manfaat yang akan didapatkan oleh pihak yang berkepentingan sekaligus menjelaskan kenapa usulan tersebut adalah peluang yang sangat menarik. 

Dalam banyak contoh proposal yang berhasil, mereka ternyata punya beberapa format khusus yang menjadikannya begitu menarik. Dan inilah yang bakal kita bahas lebih panjang di dalam artikel ini. 

Bagaimana Format Proposal Bisnis yang Bagus?

Nah, pertanyaanmu tentang isi proposal usaha itu bagaimana dan yang bagus seperti apa, bisa langsung cek pada bagian ini. Begini format, susunan, dan isinya: 

1. Halaman Judul

Pada halaman pertama dari proposal, biasanya berisikan informasi-informasi dasar mengenai perusahaan dan project. Contohnya seperti nama dan kontak. 

Bagian pertama ini sangat penting karena yang pertama kali akan dilihat oleh pembaca. Maka dari itu, berikan gambaran yang singkat mengenai apa yang akan mereka dapatkan di dalam proposal. 

Pada halaman ini, ibarat sebagai pintu gerbang pertama yang akan membawa pembaca ke dalam rencana dan projectmu. 

Seperti cover buku, kamu harus mendesainnya sebaik mungkin. Jika bisa, juga harus mencerminkan identitas serta profesionalisme pada bisnismu. 

2. Executive Summary

Struktur proposal bisnis yang kedua adalah executive summary. Jika diterjemahkan menjadi ringkasan eksekutif. 

Artinya, dalam halaman ini kamu harus menceritakan dengan singkat tapi memikat mengenai ide-ide brilian dan ide menarik yang kamu miliki. 

Setelah membuat pembaca tertarik pada bagian halaman judul, selanjutnya adalah ‘serangan’ kedua agar pembaca tambah tertarik. 

Ya, bagian ini adalah tempat di mana kamu harus memenangkan hati pembaca. Sebisa mungkin, maksimalkan penjelasan bagian format proposal bisnis ini hanya dalam dua halaman. 

Lebih dari itu? Mungkin pihak yang berkepentingan dan jadi pendonor dana utama bisnismu nggak akan tertarik. 

Ambillah beberapa sorotan yang sangat menggugah dan membuat pembaca merasa, “Wah, ini ide bakal cuan banget, sih.” 

3. Deskripsi Bisnis

Pada bagian ini, kamu harus menceritakan kisah awal mengenai bisnismu. Sederhananya, bagaimana bisa kepikiran untuk menjalankan bisnis ini? 

Silakan gambarkan latar belakang sekaligus motivasi yang kamu punya yang menjelaskan mengapa mendirikan bisnis ini. 

Jelaskan juga tentang visi dan misi yang bisa membuat pembaca tertarik untuk ikut serta mengembangkan bisnismu. 

4. Analisis Pasar

Pembaca proposal bisnismu ibarat seseorang yang kamu tawarkan hunian mewah, unik, dan sesuai selera mereka. 

Setelah melewati ‘pintu gerbang’ halaman judul, executive summary, dan deskripsi bisnis tadi, sekarang waktunya untuk mengajak mereka berkeliling. 

Ajaklah pembaca untuk masuk ke dunia pasar yang akan kamu tuju. Kamu bisa menjelaskan peluang apa yang ada di sana dalam bagian format proposal bisnis satu ini. 

Kamu pun bisa menjelaskan segmen pasar yang tengah kamu bidik. Berikan juga wawasan mengenai bagaimana bisnismu ini bisa bersaing pada lingkungan bisnis yang begitu dinamis. 

Intinya, mereka harus tahu pasar yang akan dimasuki oleh bisnismu dan kenapa bisnismu bisa tetap survive dalam lanskap pasar tersebut. 

5. Strategi Pemasaran

Memenangkan hati pembaca bisa juga kamu lakukan pada bagian ini. Jelaskan bagaimana kamu akan memasarkannya. 

Entah itu secara offline, door-to-door, bahkan jika kamu punya gebrakan baru strategi pemasaran yang belum pernah ada untuk produk atau layanan dari bisnis. 

Kisahkan secara menarik dan sebisa mungkin buatlah pembacanya percaya bahwa strategimu berhasil. Dan memang harus berhasil. 

6. Rencana Operasional

Bisnis itu ibarat suatu kendaraan yang melaju. Nah, untuk bagian ‘mesin’-nya, itulah yang dinamakan operasional. 

Melalui bagian ini, kamu harus menampilkan ‘mesin’ yang bergerak di balik bisnis yang akan kamu jalankan. 

Kamu pun harus menjelaskan tentang bagaimana seluruhnya bisa bekerja dengan mulus sekaligus optimal. 

7. Rencana Keuangan

Pada bagian format proposal bisnis ini, kamu harus membuka buku catatan keuangan di dalamnya. 

Kamu bisa memberikan data proyeksi keuangan yang bisa meyakinkan. Ibaratnya, inilah puncak yang akan kamu tuju sekaligus penjelasan mengenai bagaimana kamu menempuhnya dari bawah, hingga di tingkat teratas. 

8. Tim Manajemen

Jangan lupa, ceritakan juga mengenai tim atau siapa saja yang terlibat di dalam bisnismu ini. 

Menggambarkan anggota yang ikut serta dalam bisnis bisa membangun kepercayaan dari pembaca proposal sekaligus membuat mereka begitu yakin untuk memberimu dana atau modal agar bisnismu berjalan. 

9. Kesimpulan

Kamu kemudian bisa mengakhiri proposal untuk bagian ini. Kamu harus bisa menerjemahkan visi dan potensi besar ke dalam kata-kata yang begitu menggugah, bersifat persuasif, sampai pembacanya bilang, “Ya, saya yakin dengan ini!”

Ajukan pula sejenis permohonan agar pembaca mau andil dalam project atau bisnis yang bakal kamu kembangkan. 

Dengan menggambarkan setiap poin sesuai format proposal bisnis ini, perhatian dan dukungan dari pembaca yang sangat kamu butuhkan bisa diperoleh. 

Jangan lupa, pertimbangkan tentang metode pembuatannya. Bisa ikuti beberapa langkah yang sudah kami tulis dalam artikel lain yang sudah lengkap dengan contohnya

Fatal Banget kalau Melakukan Ini di Proposal!

Saya sering menerima sejumlah proposal dari lembaga resmi maupun tidak. Meskipun sekadar kebagian tugas membacanya, ada beberapa kesalahan yang patut kamu hindari saat menuliskannya. Ini dia penjelasannya: 

1. Mager Penelitian

Mau bikin proposal bisnis yang bagus tapi mager penelitian? Mending nggak usah bikin sekalian biar nggak buang-buang waktu. 

Ini kesalahan fatal. Kamu nggak cuma harus meneliti tren, pesaing, dan pasar doang. Banyak hal yang perlu kamu sertakan dalam proposal bisnis. 

Ibaratnya begini, percuma panjang-panjang nulis tapi nggak ada isinya. 

Tambahkan juga pengetahuan lain misalnya, data penelitian yang valid, berita, atau bahkan dukungan dari teori serta pengalaman seseorang yang pernah mengerjakan projectmu sebelumnya. 

Biar apa? Jelas biar kuat. Isi di dalamnya meskipun sudah mengikuti format proposal bisnis yang kami berikan, bakal percuma kalau argumen-argumennya lemah. 

2. Formatnya Sembarangan

BIG NO banget sih kalau ini. Format itu sebenarnya bukan bikin kaku. Tapi bisa bikin isi dari proposalmu jadi lebih terstruktur. 

Ibaratnya, kamu lagi nyusun piramida terbalik. Mulai dari hal-hal umum hingga hal spesifik. Jadinya lebih runut dan enak dibaca. 

Kalau sembarangan, jelas proposalmu bakal susah dipahami atau lebih buruk, dicuekin oleh pembacanya. Nggak mau ini terjadi, kan? 

3. Salah Ejaan dan Tata Bahasa

Hal ini sepertinya membuktikan kalau kamu orangnya kurang perhatian pada detail. Kesan profesionalmu bisa hancur gara-gara ini. 

Buat hal yang mungkin ‘sepele’ aja kamu kurang perhatian, gimana kalau nanti butuh hal yang amat sangat detail dalam bisnis dan malah kamu abaikan? Jelas, ini kesalahan fatal. 

4. Penjelasannya Terlalu Teknis

Rapi boleh, kaku jangan. Penjelasan yang teknis banget sering bikin proposal nggak efektif. Apalagi kalau ngelantur kejauhan pakai teori-teori sekaligus bahasa yang melangit dan kurang menjelaskan isi dari proposal, bahaya. 

Jelasin aja konsep-konsep teknisnya secara sederhana. Jika pun nanti butuh penjelasan lebih detail, kamu masih bisa ngobrol langsung dan menjelaskannya secara rinci. 

5. Rencana Keuangan yang Muluk-muluk

Nggak tahu muluk-muluk? Itu kata lain dari nggak realistis, kelewat optimis, dan intinya berlebihan. Hal ini jelas bahaya terutama terhadap kredibilitas dari proposalmu. 

Nggak perlu kamu lebih-lebihkan. Cukup dasarkan saja pada fakta dan data akurat. 

6. Terlalu Panjang

Investor dan mitra bisnis itu kadang nggak punya waktu banyak hanya untuk bacain proposal yang belum tentu bikin mereka untung. 

Bayangin kalau proposalmu sampai ratusan halaman. Kira-kira gimana responnya? Jelas ogah untuk buang-buang waktu baca format proposal bisnis yang kepanjangan itu. 

Pastikan ringkas tapi informasi di dalamnya tetap relevan. Susah emang meringkasnya, tapi bukan berarti nggak bisa. 

Menurut informasi, proposal bisnis yang efektif itu sekitar 15 – 25 halaman. Itu udah lebih dari cukup untuk menjelaskan rincian project dan bisnis yang kamu miliki. 

Mungkin lebih, tapi pastikan lebihnya itu hanya lampiran-lampiran saja biar yang baca nggak bingung. 

7. Tujuannya Nggak Jelas

Fatal juga sih ini. Proposal itu harus punya tujuan konkrit. Entah buat investasi, biar proyeknya disetujui, atau buat jualan produk. 

Kalau mereka nggak tahu tujuannya, ya terus apa dong gunanya proposalmu? Intinya, harap memasukkan tujuan ke dalam narasi proposal yang kamu bikin. Biar nggak percuma cape-cape ngabisin waktu ngurusin proposal.

Format proposal bisnis yang bagus udah dijelasin, kesalahan fatalnya juga udah dibahas, awas aja kalau masih salah bikin proposal. 

Bagikan:

Firdaus Al Faqi, S.E. punya latar belakang pendidikan S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Orangnya suka nulis tapi nggak jauh-jauh dari tema manajemen, bisnis, dan teknologi. Kelihatannya banting setir dari background pendidikannya, tapi ternyata enggak juga.

Tinggalkan komentar