Coffee Shop Website Nggak Penting, Ini 3 Alasannya!

Yep, saya tahu kalau kamu mungkin nyari referensi coffee shop website untuk usaha yang sekarang lagi dijalanin. Tapi, sial. Saya lagi nggak mood nulis ambil sudut pandang itu. 

Penulis maunya membahas penting atau enggak sih sebenarnya ada coffee website atau enggak. Sebatas pengetahuan dan informasi yang dibaca, nggak ada tuh pengaruh signifikan dari adanya website. 

Iya, nggak begitu berpengaruh. Apalagi kalau bisnismu ingin menjangkau pelanggan lokal. Buang-buang energi, waktu, dan terutama duit. Ya, kek ngapain banget bikin website, woy?

Baca Juga: Analisis Bisnis Kopi Bubuk: Peluang hingga Rincian Modalnya

Fungsi Website Dikit Banget Buat Coffee Shop

Mau meletakkan foto produk di website? Bisa, sih. Tapi, kan udah ada media sosial yang bisa menjangkau pelanggan lokal. Medsos aja udah cukup, kok. 

Iya tahu, fungsi website itu untuk beberapa hal ini: 

  • Ngenalin produk ke publik
  • Biar keliatan profesional
  • Promosi produk
  • Bangun relasi
  • Branding
  • Kredibilitas 
  • Dan beberapa manfaat klise nan membosankan lain yang disebut marketer

Tapi, begini. Emang, Forbes aja udah bilang katanya tiap bisnis tuh harus punya website karena beberapa alasan, misalnya seperti yang udah disebutin di atas. 

Namun, coffee shop website sepertinya hanya berguna buat brand yang udah gede doang. Kalau masih kecil-kecilan dan skala lokal alias daerah, ngapain? Banyak yang bakal terbuang. 

Nggak percaya? Gini deh. Coba sebutin, apa nama coffee shop lokal yang websitenya bagus dan narik banget ke pelanggan? Belum pernah denger, kan? Sama. Artinya, nggak penting-penting banget bikin website. 

Baca Juga: 160+ Ide Nama Coffee Shop Keren Terbaik Biar Skena Banget!

Website Hanya Cocok untuk Bisnis Kopi Skala Besar

Sekarang itu, kalau mau cari tempat ngopi meskipun ada orang dari luar daerah, biasanya cuma pake Google Maps aja. Misalnya, dengan mengetik keyword ‘coffee shop terdekat’ doang. 

Kemudian, Voila! Google My Business bakal ada di peringkat paling atas. Di sana udah ada daftar lengkap. Kenapa masih repot-repot bikin website, sih? Mau menjangkau siapa, sayang? 

Saya nemu info menarik nih. Kalau yang cocok bikin coffee shop website cuma yang skalanya udah besar. Internasional atau minimal nasional, lah. 

Soalnya nama yang disebutin oleh beberapa website yang jualan layanan hosting itu udah pada besar semua. Ini daftar perusahaan gede yang jualan kopi dan punya website: 

  • Starbucks
  • Kopi Kenangan
  • Fore Coffee
  • Excelso
  • J.Co
  • Kopi Kalyan
  • Filosofi Kopi
  • Dan beberapa coffee shop luar negeri

Gini, deh. Kalau yang sesuai sama skala bisnis coffee shopmu, adakah salah satu nama yang direkomendasikan dan terkenal dari website? Nggak ada. Ini jadi alasan pertama. Alasan selanjutnya di sub yang berbeda aja bakal saya bahas. 

Baca Juga: Analisis Usaha Coffee Shop: 3 Peluang, Modal, dan Keuntungan

Rugi Bikin Coffee Shop Website, Ini Alasannya!

Nah, biar artikel saya ada list atau daftarnya, ini nih saya jelasin alesan kenapa bakal rugi banget bikin website buat kedai kopimu: 

1. Harus Hire Web Developer, Muahal 

Kalau punya ilmunya dan bisa bikin sendiri, ya okelah. Tapi, kalau nggak ada yang bisa bikin, solusinya cuma hire web developer. 

Kalau bikin sendiri, ya paling butuh sejuta lah buat beli domain dan hostingnya per tahun. Jika sewa? Hmm. Pikir ulang. 

Ini ada data lagi dari Quora, rate per jamnya bisa $15 – $30 per jam. Itu buat beginner alias pemula. Kalau dirupiahkan sekitar Rp237.212 – Rp450.000. Per jam loh itu. 

Kalau bikin websitenya 8 jam ya silakan garuk kepala aja. Ini sih rate buat di luar negeri. Tapi, kalau di negeri tercinta ini bisa lebih murah. 

Pembuatan coffee shop website kalau skala UMKM bisa Rp2,5 juta – Rp8 juta. Cari aja sendiri kalau nggak percaya. Tapi, dua juta tetap dua juta. Delapan juta tetap hitungan yang nggak sedikit. Yakin, mau bikin website? 

2. Masyarakat Lokal Nggak Butuh-butuh Banget Websitenya

Pertimbangan kedua, ini. Masyarakat sekitar yang jadi target utamamu nggak butuh-butuh banget kok websitenya. 

Mereka mau kamu berikan apa? Edukasi? Informasi tata cara pembuatan? Tutorial bikin ngopi jadi lebih syahdu? Tidak butuh, manisku. 

Semuanya udah ada di media sosial macem Instagram, Facebook, TikTok, dan YouTube. 

Oh, terpikir untuk nyediain layanan delivery sendiri? Mending fokus aja, deh, ngelola perkopiannya. 

Kalau soal delivery, sekarang udah ada brand seperti GoJek, Grab, dan ojol-ojol lokal yang siap pesenin dan anterin makanan atau pun minuman. Tinggal ajak kerja sama aja merekanya. Urusan beres. Ngapain ribet bikin coffee shop website sendiri? 

3. Siapa yang Mau Ngurusin? 

Nah, berhubung saya juga ngurusin website, kadang ada aja masalah. Traffic yang nggak tahu tiba-tiba dateng, tiba-tiba web error, dan lainnya. 

Kalau udah begini, saya minta bantuan teman. Nah, pikir aja sendiri. Jika tiba-tiba websitemu bermasalah, siapa yang mau ngurus? 

Mau call web developer sih oke-oke aja. Selama duit papi, duit kredit, dan duitmu kuat. Cuma kalau dipikir ulang, rugi nggak sih? Ini saya ngajak diskusi daripada bosen nulis yang gitu-gitu aja. 

Harus bayar lagi, keluar duit lagi, otaknya pusing lagi, dan keribetan lainnya. Nggak mau? Makanya, nggak usah bikin. 

Tanpa Coffee Shop Website, Marketingnya Gimana? 

Duh, sepertinya nggak perlu bingung deh buat strategi pemasaran coffee shop kamu. Soalnya sekarang udah ada media sosial. Manfaatnya juga nggak kalah banyak kok. Bahkan, mirip-mirip. 

Menurut Tecnosoluciones aja nih, berikut manfaatnya: 

  • Meningkatkan visibilitas brand
  • Bisa mengembangkan digital marketing
  • Membantu membangun komunitas secara online
  • Menjangkau pelanggan baru
  • Menjaga hubungan dengan pelanggan
  • Bisa jadi tempat menginformasikan kabar terbaru

Nah, kalau udah ada berbagai manfaat ini. Kira-kira, website buat apa? Jika ada masalah dan satu cara sederhana udah bisa menyelesaikannya, buat apa pakai cara yang rumit? Nggak usah nambah kerjaan. 

Uraian ini mungkin sama sekali bukan pandangan dari profesional di bidang bisnis, terutama bisnis coffee shop. Ini cuma usaha saya buat menjelaskan sudut pandang mengenai nggak penting-penting bangetnya coffee shop business buat kedai kopimu. 

Bagikan:

Firdaus Al Faqi, S.E. punya latar belakang pendidikan S1 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember. Orangnya suka nulis tapi nggak jauh-jauh dari tema manajemen, bisnis, dan teknologi. Kelihatannya banting setir dari background pendidikannya, tapi ternyata enggak juga.

Tinggalkan komentar