Terpikir untuk buka usaha? Coba deh bisnis kopi bubuk. Soalnya pertumbuhan angka konsumsi kopi di Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Misalnya, data yang kami dapet dari Satu Data Pertanian, estimasinya dari tahun 2022 – 2025 akan meningkat menjadi 420.481 ton.
Tingginya angka ekspor kopi ini, sudah tentu menjadi peluang yang besar jika kamu ingin memanfaatkannya.
Selain itu, Indonesia juga telah menempati posisi keempat dan kelima sebagai produsen dan eksportir kopi di dunia.
Dari tahun 2016 – 2021 pun ada peningkatan yang cukup signifikan dari nilai konsumsi kopi nasional. Pada 2016, angka konsumsinya 249.824 ton dan tahun 2021, menjadi 369.886 ton dan sepertinya akan terus mengalami peningkatan.
Peningkatan konsumsi kopi ini, sudah tentu jadi ‘sinyal’ yang menandakan bahwa ada ‘pasar’ yang akan menyerap produk-produk kopi yang ada di pasaran.
Jika kamu pun menjadi salah satu pemain dalam bisnis kopi bubuk, kesempatan produk bisa terserap pasar dengan baik juga terbuka lebar. Untung? Sudah pasti, apalagi jika bubuk kopi yang kamu jual memang berkualitas.
Baca Juga: 160+ Ide Nama Coffee Shop Keren Terbaik Biar Skena Banget!
Kenapa Harus Bisnis Kopi Bubuk?
Alasan-alasan di atas emang udah jadi alasan kuat untuk memulai bisnis kopi terutama usaha kopi bubuk. Namun, dengan tambahan alasan ini kamu bisa semakin meyakini bahwa bisnis ini begitu layak untuk kamu jalankan:
1. Indonesia Penghasil Kopi Berkualitas
Buat yang belum tahu, Indonesia ini terkenal sebagai salah satu dari sekian negara yang menjadi produsen kopi terbesar di dunia.
Data pada tahun 2022 saja, produksi kopi di Indonesia sudah mencapai angka 794,8 ribu ton.
Tidak hanya dari segi kuantitas kopi. Kualitas kopi dari Indonesia juga diakui. Terutama dari segi keberagamannya. Alasannya yakni kopi di Indonesia, ditanam di berbagai daerah mulai dari dataran dendah sampai dataran tinggi.
Bahkan, ada beberapa jajaran kopi dari Indonesia yang sudah mendunia seperti:
- Kopi Arabica Gayo dari Aceh
- Kopi Arabica dari Kintamani
- Kopi Arabica dari Toraja
- Kopi Arabica dari Ijen Raung
- Kopi Liberika Rangsang Meranti
- Kopi Arabika Flores Bajawa
- Kopi Robusta dari Temanggung
Dengan banyaknya kopi berkualitas, pasar internasional terbuka lebar buat para pengusaha bisnis kopi bubuk yang mungkin salah satunya adalah kamu.
2. Konsumsi Kopi di Indonesia yang Relatif Tinggi
Yap, tak bosan kami menyebutkan jika konsumsi kopi yang ada di Indonesia memang relatif tinggi. Data sudah menunjukkan bahwa konsumsi pada 2022 yang lalu mencapai 753,9 ton dan akan terus mengalami peningkatan.
3. Disukai Oleh Semua Kalangan
Mulai dari anak muda yang bersemangat, orang dewasa yang butuh doping untuk bekerja, hingga orang tua yang menikmati sisa usia, kopi disukai oleh mereka semua tanpa terkecuali.
Hal ini menjadikan pasar kopi di Indonesia begitu luas cukup menjanjikan untuk membuka usaha kopi bubuk.
4. Mudah Menemukan Bahan Baku
Sudah ada di posisi keempat produsen kopi terbanyak di dunia, sudah tentu bahan baku kopi akan sangat mudah kamu temukan di sini.
Dari banaknya varietas kopi, silakan pilih yang menurutmu sesuai dengan selera pribadi yang sekiranya akan digemari oleh masyarakat.
Baca Juga: 8 Strategi Pemasaran Coffee Shop agar Seramai Pasar Malam!
Bisnis Kopi Bubuk, Harus Mulai dari Mana?
Setelah mau menjalankan usaha kopi bubuk rumahan atau yang skalanya lebih besar, mungkin kamu bakal bingung nih harus mulai dari mana. Nih, alurnya:
1. Memahami Tipe Bubuk Kopi Instan
Nah, ini kan mau bikin usaha kopi bubuk yang sudah tentu akan menyasar target yang ingin mengkonsumsi kopi secara instan.
Langkah pertama menurut Lintyco, yakni dengan memahami tipe dari kopi bubuk instan. Ada tiga kategori:
- Spray-Dried: menjadi tipe yang umum. Ekstrak kopi yang disemprotkan ke dalam udara hangat lalu akan menjadi droplet kering yang kemudian mengubahnya menjadi kopi bubuk.
- Freeze-Dried: tipe yang kualitasnya lebih tinggi. Ini adalah ekstrak kopi yang dibekukan dan menjadi kecil-kecil, lalu dikeringkan dengan temperatur rendah serta dalam kondisi vakum untuk menjaga aroma dan rasanya.
- Agglomerated: telah di-rehidrasi yang membuatnya menjadi butiran yang lebih besar. Namun, bisa jauh lebih mudah larut dalam air dan meningkatkan pengalaman konsumen.
2. Mengetahui Kualitas Kopi Bubuk
Saat akan memulai bisnis kopi bubuk, kamu pun harus tahu kualitasnya. Nah, ada beberapa indikator kualitas kopi bubuk yakni:
- Rasa dan aroma: bubuk kopi berkualitas, memiliki aroma dan rasa yang begitu lezat. Biasanya, tidak terasa gosong atau kelewat pahit.
- Tingkat larut: kopi berkualitas harus larut dalam waktu cepat dan sempurna ke dalam air, serta tidak meninggalkan sedikit pun residu.
- Warna: kopi berkualitas biasanya mempunyai warna yang lebih gelap.
- Bahan: hanya menggunakan kopi murni dan tidak bercampur dengan bahan lain seperti gula dan bubuk lain.
3. Mencari Biji Kopi Berkualitas
Di Indonesia, banyak kok biji kopi dengan kualitas tinggi. Kamu bisa lihat list-nya di bagian kopi Indonesia yang sudah mendunia. Sebelum masuk ke dalam proses produksi kopi bubuk, pertama kali kamu harus menentukan biji kopi berkualitasnya dulu.
Setelah itu, bisa juga menambahkan cita rasa yang unik agar menjadi pembeda. Hitunglah biaya kirim ke tempatmu.
Penentuan pengolahan secara manual atau dalam bentuk kopi bubuk yang sudah diedarkan juga menjadi poin penting.
4. Mengetahui Metode Mengolah Kopi
Yap, setelah mendapatkan biji kopinya, kamu harus tahu tuh cara mengolahnya. Tahapan ini begitu penting terutama jika kamu memesan biji kopi dan bukan bubuk kopinya.
Kamu harus tahu bagaimana pengupasan kering atau basah, penjemuran, dan penggilingan kopi agar kulit yang menempel bisa lepas.
Selain itu, pahami juga proses pencucian, penjemuran, sangrai, hingga penggilingan. Ini menjadi hal yang wajib banget kamu pelajari.
5. Lakukan Persiapan Seperti Bisnis Pada Umumnya
Ya, ini udah jadi rahasia umum. Mau mulai bisnis sepertinya hampir sama. Berlaku untuk semua jenis bisnis termasuk bisnis kopi bubuk.
Lakukan perencanaan, lengkapi peralatan, nyari lokasi, siapin branding, kemasan yang bagus, dan beberapa kalimat klise lainnya untuk memulai bisnis. Kamu bisa cari ini di artikel lain karena rata-rata isinya emang hampir sama.
Baca Juga: Analisis Usaha Coffee Shop: 3 Peluang, Modal, dan Keuntungan
Berapa Sih Modal Bisnis Kopi Bubuk?
Memulai bisnis ini sudah tentu harus tahu modalnya. Nah, berapa modal usaha kopi bubuk? Ini estimasinya:
1. Peralatan
- Mesin roasting mini: Rp1.500.000 – Rp3.000.000
- Grinder manual: Rp500.000 – Rp1.000.000
- Alat Giling Manual: Rp200.000 – Rp500.000
- Timbangan Digital: Rp200.000 – Rp500.000
- Wadah dan Kemasan: Rp500.000 – Rp1.000.000
- Peralatan lain: Rp200.000 – Rp500.000
Jadi, total kebutuhan peralatan dari bisnis kopi adalah sekitar Rp3.100.000 – Rp6.500.000.
2. Bahan Baku
- Biji kopi: Rp50.000 – Rp100.000 per kilogram
- Kemasan: Rp1.000 – Rp2.000 per bungkus
3. Biaya Operasional
- Listrik, air, dll.: Rp100.000 – Rp200.000 per bulan
Jadi, modal bisnis kopi bubuk yang kamu butuhkan kurang lebih Rp3.350.000 – Rp7.000.000.
Hanya saja, angka di atas sekadar estimasi saja. Bisa bervariasi. Biaya operasional pun bisa bertambah jika kamu menggunakan tenaga kerja.
Ingin lebih hemat? Bisa kok. Tinggal membeli peralatan bekas atau bikin sendiri alat giling manualnya.
Baca Juga: Nggak Perlu Bikin Coffee Shop Website, Ini Alasannya!
Penghitungan Keuntungan Bisnis Kopi Bubuk
Nah, untuk menghitung keuntungannya sudah pasti ada cara yang harus kamu pahami. Ingin tahu? Nih caranya:
- Harga jual: Rp20.000 per 250 gram
- Volume penjualan: estimasi 1 kg per hari atau 4 bungkus
- Biaya produksi: Rp10.000 per kg
1. Keuntungan Per Hari
- (Harga jual – biaya produksi) x Volume penjualan = (Rp20.000 – Rp10.000) x 4 = Rp40.000
2. Keuntungan Per Bulan
- Keuntungan per hari x jumlah hari dalam satu bulan = Rp40.000 x 30 = Rp1.200.000
Ini sekadar contoh saja. Keuntungan yang kamu peroleh bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari estimasi di atas.
Cara Memasarkan Kopi Bubuk
Nah, sekarang kita bahas deh tentang cara masarin produk bisnis kopi bubuk yang kamu jalanin. Coba lakukan cara ini, ya:
1. Pertahankan Cita Rasa dan Kualitas Biji Kopi
Selalu utamakan kualitas dari biji kopi. Quality over quantity bukan bualan belaka. Dengan produk yang lebih berkualitas, kemungkinan produkmu diminati oleh calon pelanggan akan semakin besar.
Jangan tambah bubuk aneh-aneh, jangan mencampur sehingga bikin kemurnian kopi ternodai, dan beberapa cara lain untuk menjaga cita rasa dari kopimu.
2. Berikan Kesan
Membuat suatu kesan yang sampai bisa mengubah atmosfer mungkin susah buat kamu lakukan.
Contohnya, dengan mencium bau kopimu, ada orang yang malah mengingat suasana di kampung halaman. Ini bakal men-drive orang yang merasakannya untuk mencicipi bubuk kopi tersebut dengan membelinya.
Alasannya karena ikatan emosi dari wangi kopi tersebut akan membangkitkan memori yang bisa meningkatkan penjualan.
3. Pertahankan Kepuasan Pelanggan
Mau jadi menjadi agen kopi bubuk atau mau jadi produsennya, kepuasan pelanggan harus selalu menjadi yang utama.
Kamu perlu memperhatikan konsistensi dari cita rasanya. Dari sruputan pertama sampai tetes terakhir. Intinya, kepuasan pelanggan harus tetap bertahan karena konsistensi pengalaman ketika mencicipinya.
Hal inilah yang akhirnya membuat pelanggan akan setia dengan kopimu. Dijamin bakal balik lagi!
4. Inovasi
Mungkin memang kopi identik dengan warna hitam. Tapi, inovasi masih mungkin untuk kamu lakukan.
Bahkan, sejumlah kopi yang telah mengalami proses inovasi punya nilai jual yang lebih tinggi. Contohnya kopi susu, cappucino, dan masih banyak lagi. Sering-sering bereksperimen untuk berinovasi dalam bisnis kopi bubuk yang kamu lakukan, ya!
5. Pakai Media Online
Salah satu cara yang belakangan cukup efektif adalah menggunakan media online. Saat ini, sudah hampir semua bisnis menggunakannya.
Dengan media online, jangkauan pasar dari bisnis kopi bubuk yang kamu jalankan bisa memiliki jangkauan yang lebih luas.
Paling tidak, uraian tentang bisnis kopi bubuk ini bisa sedikit membuka pengetahuan bagi siapa saja yang ingin memulai usaha ini. Semoga membantu!