Di dunia bisnis, menerbitkan invoice dengan persyaratan pembayaran Down Payment (DP) 50% jelas sangat penting. Invoice DP 50 persen ini merupakan instrumen keuangan yang mengatur pembayaran awal.
Pembayarannya terjadi di awal sebelum produk maupun layanan dikirim dan dibayar sepenuhnya. Praktik pemberian invoice jelas memberi cukup banyak manfaat.
Selain itu juga mengurangi tingkat risiko serta meningkatkan kepercayaan pada suatu transaksi bisnis.
Kami akan membahas dengan lengkap mengenai konsep dari invoice DP 50 persen dan mengapa ia sangat penting beserta contohnya.
Apa Itu Invoice DP 50 Persen?
Sebelum bikin invoice untuk DP, baiknya tahu dulu nih definisinya.
Jadi, invoice DP 50 ini adalah jenis faktur atau tagihan pembayaran yang bikin pelanggan harus membayar dengan jumlah 50% dari total harga.
EasyBill menjelaskan bahwa invoice ini adalah tipe invoice agar menerima pembayaran di muka untuk layanan yang ada di masa depan.
Biasanya invoice ini diberikan ketika pengirimannya dalam jumlah besar atau untuk pelanggan yang baru membeli atau menggunakan jasa dari bisnismu.
Pembayarannya harus dilakukan ketika awal transaksi. Sementara sisanya, harus ditagih dengan invoice yang berbeda yakni invoice pelunasan.
Berbeda dengan invoice untuk DP, invoice pelunasan hanya bisa dibuat setelah kamu mengirimkan barang atau memberikan jasa yang konsumenmu inginkan.
Manfaat Pakai Invoice DP 50 Persen
Ada nggak sih manfaatnya kalau pakai invoice dengan DP 50% ini? Jelas ada. Mau tahu manfaatnya? Baca di sini:
1. Mendapatkan Biaya untuk Produksi Barang
Manfaat yang pertama ini bisa dirasakan oleh kamu yang memiliki bisnis. Saat sudah menagih bayaran 50 persen di awal dan lunas, kamu bisa dapat biaya untuk produksi barang.
Hal ini juga berlaku untuk perusahaan jasa. Tapi untuk perusahaan jasa, sebelum treatment diberikan, maka keuntungannya adalah meminimalisir adanya kerugian yang lebih besar.
2. Fleksibilitas
Hal ini akan dirasakan oleh pihak tertagih atau yang mendapatkan invoice. Nantinya konsumenmu merasa lebih fleksibel untuk urusan pembayaran.
Mereka tidak harus melunasinya lebih dulu karena bisa bayar sebagian biaya di awal. Tapi sisanya tetap harus dibuatin invoice, ya!
3. Mudah Atur Cash Flow
Dengan adanya invoice ini juga, kamu bakal lebih mudah untuk mengatur cashflow yang ada dalam bisnis daripada tidak menggunakan DP sama sekali.
Kalau DP-nya 0% biasanya sukar untuk mengatur dan mengelola cash flow karena belum ada perolehan yang masuk ke arus kas.
4. Saling Memberi Kepercaayaan
Nah, karena ini masih 50%, di sini penyedia produk dan konsumen akan saling memberikan kepercayaan.
Konsumen bisa tenang karena percaya kalau penyedia layanan nggak nipu karena tidak meminta pembayaran secara lunas di awal. Kalaupun menipu, kerugiannya hanya 50%.
Sedangkan bagi penyedia produknya, kamu bisa lebih lega karena sudah mengantongi sebagian pembayaran.
Cara Membuat Invoice DP 50 untuk Bisnismu
Ada beberapa langkah yang harus kamu tahu sebelum membuat invoice DP 50 persen untuk bisnismu sendiri. Berikut rinciannya:
1. Identifikasi Informasi Penting
Sebelum membuat invoice sendiri, ada beberapa informasi yang perlu kamu kumpulkan, misalnya:
- Identitas lengkap bisnismu sebagai pihak yang membuat invoice
- Identitas konsumen
- Nomor telepon dan kontak lain
- Deskripsi jelas mengenai barang atau jasa yang akan diinvoice
- Jumlah yang harus dibayar sebagai DP
- Tanggal jatuh tempo pembayaran DP
- Metode pembayaran
2. Menentukan Nomor Invoice
Dalam setiap nomor invoice, wajib ada nomor unik. Adanya nomor unik ini sangat membantu dalam pelacakan juga pencatatan transaksi.
Pastikan kamu memberikan nomor invoice yang berurutan dan gampang untuk proses pengidentifikasian.
3. Deskripsikan Barang dan Jasa dengan Jelas
Jangan lupa, jelaskan detail jasa atau barang yang ingin kamu fakturkan. Sertakan lengkap dengan jumlah, harga per unit, beserta total biayanya.
Sebutkan juga DP yang harus dibayar oleh konsumen yakni 50% dari total jumlah tagihan.
4. Tentukan Tanggal Jatuh Tempo
Setiap invoice pasti punya tanggal jatuh tempo. Begitupun dengan tanggal jatuh tempo dari pembayaran DP.
Cukup pastikan tanggal yang kamu input sesuai dengan kesepakatan awal. Pastikan juga memberi mereka waktu yang cukup untuk membayar DP-nya secara tepat waktu.
5. Cantumkan Metode Pembayaran
Selanjutnya, kamu harus menjelaskan metode pembayarannya. Misalnya bisa pakai nomor rekening bank, PayPal, atau mungkin kartu kredit.
Biar lebih mudah, tulislah detail akun dan informasi lain yang dibutuhkan untuk pembayaran.
6. Sediakan Kolom untuk Tanda Tangan
Yap, ada yang sering lupa dalam pembuatan invoice yakni kolom tanda tangan. Padahal ini sangat penting sebagai bukti validasi bahwa yang mengeluarkan invoice-nya adalah dari bisnis yang akan memberikan produk dan jasa.
Intinya sediakan saja kolom atau minimal tempat untuk membubuhkan tanda tangan. Bisa juga hanya dengan stempel. Bebas aja, sesuai dengan aturan dari bisnismu sendiri.
Contoh Invoice 50 Persen yang Bisa Jadi Referensi
Biar kamu nggak bingung lagi contoh invoice down payment yang ada di sini mungkin bisa memberimu gambaran lebih jelas. Cek contohnya sini:
1. Contoh Invoice DP 50 Persen Pembelian Barang
Contoh ini sangat cocok jadi referensi jika usahamu bergerak di bidang penjualan produk. Dalam contoh yang kami dapat, deskripsinya adalah pembelian kursi roda.
Kamu bisa mengubah deskripsinya menjadi produk yang dijual oleh bisnismu. Ada juga jumlah, harga satuan, dan total biayanya. Jangan lupa hitung juga berapa total biayanya.
Selain itu, bagilah dengan 50 persen agar tahu berapa hasil atau jumlah yang harus dibayarkan jika ingin DP 50 persen lebih dahulu.
Ada juga keterangan nomor rekening. Jadi, pembayarannya hanya bisa diterima melalui nomor rekening yang tertera.
2. Contoh Invoice DP 50 Persen untuk
Bagi yang butuh contoh invoice uang muka proyek, kami menemukannya dari laman Scribd. Berikut ini contohnya:
Di sana, ada gambar invoice untuk proyek pembuatan website dan harus dibayar 50% lebih dahulu. Semua komponen invoice ada di dalamnya kecuali tanda tangan dari penerbit invoice.
Jika ingin menjadikannya contoh, tambahkan juga kolom tanda tangan atau kolom untuk stempel, ya. Kalau contohnya masih kurang, kami masih punya beberapa contoh invoice tagihan jasa proyek lainnya.
Hanya itu contoh invoice DP 50 persen yang bisa kami berikan. Meskipun sedikit, paling tidak dengan contoh ini kamu sudah punya gambaran tentang invoicenya. Silakan langsung bikin sendiri, ya!